Program Pekerja Terampil Khusus: Peluang Besar bagi Tenaga Kerja Indonesia di Jepang

Bandung – Dalam upaya meningkatkan penempatan tenaga kerja Indonesia di Jepang, pemerintah telah menetapkan target pengiriman 250.000 tenaga kerja terampil selama lima tahun ke depan melalui skema Tenaga Kerja Terampil Spesifik (TKSP). Program ini merupakan salah satu solusi untuk memenuhi proyeksi kebutuhan Jepang terhadap 840.000 tenaga kerja asing pada tahun-tahun mendatang.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa program ini membuka peluang besar bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di berbagai sektor, termasuk perawatan lansia, manufaktur, pengolahan makanan, pertanian, dan pariwisata . “Kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang ini, terutama dengan pelatihan dan sertifikasi yang memadai,” kata Ida.

Sebagai bagian dari strategi penempatannya, pemerintah Indonesia berfokus pada pengembangan skema penempatan swasta ke swasta (P-to-P) dan peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) . Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar Jepang.

Selain itu, kerja sama bilateral juga terus diperkuat untuk memperlancar proses rekrutmen dan penempatan. Duta Besar Indonesia untuk Jepang menghimbau para pekerja untuk memanfaatkan peluang ini, mengingat permintaan tenaga kerja di Jepang yang terus meningkat akibat populasi penduduknya yang menua.

Komitmen Jangka Panjang

Pemerintah Indonesia juga menargetkan penempatan 100.000 pekerja migran di Jepang dalam waktu dekat dengan memperkuat program SSW. Dengan upah yang kompetitif dan kesempatan untuk pengalaman kerja internasional, program ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui remitansi.

Sumber : Berbagai Sumber