Pratama
Nov 28, 2024
Kekurangan Tenaga Kerja di Jepang Jadi Peluang Besar bagi Indonesia: Perawatan Lansia dan Manufaktur Mendominasi Permintaan
Bandung – Jepang, dengan populasinya yang menua, tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja yang signifikan. Sebagai salah satu solusinya, pemerintah Jepang tengah membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia. Data terkini mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jepang akan melampaui 80.000 orang , yang tersebar di berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian, dan konstruksi .
Salah satu sektor yang paling diminati adalah perawatan lansia (pengasuh) . Dengan terus meningkatnya jumlah penduduk lansia di Jepang, permintaan akan pengasuh diproyeksikan akan tumbuh sebesar 20% dalam lima tahun ke depan . Program khusus seperti Pekerja Terampil Spesifik (SSW) telah menjadi pintu masuk utama bagi pekerja Indonesia yang berkualifikasi dan bersertifikat.
Selain itu, sektor manufaktur dan pertanian juga menyerap ribuan tenaga kerja Indonesia setiap tahunnya. Dengan teknologi modern dan standar kerja yang tinggi, Jepang menawarkan pengalaman kerja yang berharga dan upah yang kompetitif, berkisar antara ¥150.000 hingga ¥200.000 per bulan (sekitar Rp15 juta hingga Rp20 juta ), tergantung pada lokasi dan sektornya.
Persiapan dan Kolaborasi
Untuk memenuhi permintaan tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK) , untuk meningkatkan keterampilan calon tenaga kerja. Selain itu, program pelatihan bahasa Jepang memegang peranan penting dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk beradaptasi dengan budaya kerja Jepang.
Beberapa perusahaan Jepang juga berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan di Indonesia. Misalnya, Janusa Quality Center menawarkan paket pendidikan dan karier bagi mahasiswa Indonesia yang ingin bekerja di Jepang.
Tantangan dan Harapan
Meskipun memiliki peluang yang signifikan, pekerja Indonesia menghadapi tantangan seperti adaptasi budaya, kendala bahasa, dan persyaratan kerja yang ketat. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Jepang menekankan pentingnya melindungi pekerja asing melalui kebijakan ketenagakerjaan yang lebih ketat.
Bagi Indonesia, pengiriman tenaga kerja ke Jepang bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga bagian dari diplomasi ketenagakerjaan. Dengan kerja sama yang erat, kedua negara ingin menciptakan ekosistem kerja yang saling menguntungkan dan berkontribusi positif terhadap pengembangan sumber daya manusia.
Sumber : Berbagai Sumber